Warning: Attempt to read property "post_excerpt" on null in /home/u1603218/public_html/glomadnews.com/wp-content/themes/chromenews/inc/hooks/hook-single-header.php on line 87
MUSI RAWAS- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Musi Rawas (Mura) mencatat, sejak Januari hingga Maret 2020 di Kecamatan Selangit sebanyak 15 warga terjangkit Demam Berdarah Dengue (DBD). Hal tersebut dipastikan Kepala Dinkes Mura, Hj Miftahululmi melalui Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Edwar Zuliyar saat melakukan Rapat Koordinasi (Rakor) antisipasi penyakit DBD di Kecamatan Selangit belum lama ini.
Dimana data tersebut berdasarkan laporan dari Puskesmas setempat, dan berikut ciri-ciri gejala DBD yang harus diketahui, yakni demam mendadak, suhu badan panas tinggi, sakit kepala terutama di dahi. Nyeri di belakang mata yang memburuk dengan gerakan mata, nyeri sekujur tubuh dan nyeri sendi, mual atau muntah. Ruam kemerahan pada kulit, ruam yang berupa bintik-bintik pendarahan di bawah kulit yang berwarna merah kehitaman.
Selain itu, pendarahan dari hidung, mulut dan gusi atau memar kulit. Nyeri parah dan terus menerus pada perut, sering muntah dengan atau tanpa darah, buang air besar warna hitam, haus berlebihan atau mulut kering. Lalu pucat, kulit teraba dingin, gelisah atau mengantuk dan sesak nafas.
“Untuk wilayah yang positif demam berdarah, kita pasti melakukan fogging. Sebab, fogging gunanya untuk membunuh nyamuk dewasa yang sudah terinfeksi. Karena, kalau tidak dilakukan dikhawatirkan wabah DBD tadi akan menular ke masyarakat lainnya. Akibat, gigitan dari nyamuk dewasa penyebab penyakit DBD tadi,” kata Edwar Zuliyar.
Mengantisipasi merebaknya penyakit DBD, masyarakat diharapkan membersihkan tempat berkembang biaknya jentik nyamuk. Caranya, melakukan pemberantasan sarang nyamuk dengan menguras, mengubur, menutup dan mendaur ulang (3M+), sampai tidak ada tempat perkembangan jentik nyamuk lagi.
Salah seorang warga Desa Taba Remanik, Aula (26) mengatakan bahwa selama ini pihak Puskesmas Selangit jarang masuk kedesa-desa untuk memberikan obat antisipasi virus DBD.
Bahkan ada yang mengeluh dan tak sedikit warga yang mengeluh melalui Media Sosial (Medsos) facebook.
“Awal tahun lalu banyak warga kena DBD. Dan tidak ada dari pihak terkait yang datang, kami masyarakat awam tidak tahu untuk melapor kemana,” kata Aula.
Dirinya berharap supaya pemerintah melakukan fogging saat sebelum virus tersebut datang, jangan sudah banyak korban baru melakukan fogging. Supaya virusnya tidak menyebar ke warga lainnya. (dlt)