Warning: Attempt to read property "post_excerpt" on null in /home/u1603218/public_html/glomadnews.com/wp-content/themes/chromenews/inc/hooks/hook-single-header.php on line 87
PALEMBANG- Pria di Palembang melapor ke kantor polisi karena mengaku menjadi korban penipuan. Pria itu mengaku ditipu saat membeli ganja namun diberikan daun tanaman hias.
Dalam video beredar, pria tersebut merasa tidak bersalah dan datang ke kantor polisi. Pria itu melaporkan penipuan yang dialaminya saat hendak membeli ganja di kawasan 7 Ulu, Seberang Ulu 1, Palembang.
Dilihat pada, Selasa (29/3/2022), pria yang mengaku berprofesi sebagai tukang ojek itu mengaku kerap disuruh seseorang membeli daun ganja di kawasan tersebut.
“Biasa ngasih uang 50 (Rp 50 ribu) setiap hari, kami nih ngojek, Pak,” kata pria dalam video tersebut.
Pria itu diminta menunjukkan daun tanaman hias yang diterimanya.
“Biasa beli ganja di mana, Pak,” tanya seseorang dalam video itu.
“Biasa beli ganja di 7 Ulu situ. Ditipunya kami, Pak, datang ke sini mau lapor,” kata pria itu.
Sontak mendengar pengakuan pria tersebut, orang yang berada di sekitar pun tertawa terbahak-bahak. Pria itu lalu ditanya apakah mengetahui bahwa ganja merupakan salah satu jenis narkoba sehingga dilarang diperjualbelikan.
“Ganja itu narkoba ndak?” tanya seseorang ke pria itu.
“Boleh nggak pake ganja?” tanya seseorang ke pria itu lagi.
“Sudah berapa kali pakai narkoba?” tambah pria lain.
Baru sekali ini saja,” jawab tukang ojek yang mengaku menjadi korban penipuan itu.
Sementara itu, pihak kepolisian Polrestabes Palembang tidak membantah kejadian di video tersebut. Menurut Kasat Narkoba Polrestabes Palembang Kompol Mario Invanry kejadian itu terjadi Senin (28/3) kemarin.
“Iya benar, kejadiannya kemarin,” kata Mario ketika dimintai konfirmasi detikcom, Selasa (29/3).
Mario mengatakan, pihaknya kaget video tersebut mendadak viral hari ini. Pria itu, kata dia, awalnya hendak melapor ke SPKT Polrestabes Palembang. Namun, saat diperiksa dan dari hasil penyelidikan, ternyata pria tersebut mengidap gangguan jiwa.
“Itu kemarin waktu dia mau melapor di SPKT. Tapi setelah kita selidiki, ternyata dia itu stres (ada gangguan jiwa),” jelas Mario. (*)
Sumber: detikcom