MUSI RAWAS- Pekan Kebudayaan Daerah 2022 dilaksanakan Pemerintah Daerah (Pemkab) Kabupaten Musi Rawas (Mura) melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) sukses digelar.

Kegiatan tersebut di buka secara langsung oleh Wakil Bupati Mura, Hj Suwarti bertempat di halaman kantor Disbudpar Mura. Festival Lan Serasan Sekantenan bertemakan “Pelestarian Kebudayaan Daerah Musi Rawas (kearifan budaya lokal)”.

Kepala Disbudpar Mura, Syamsul Joko Karyono melalui Kabid Kebudayaan, Bahori didampingi Emil mengatakan Pekan Kebudayaan Daerah ini dilaksanakan dua hari yaitu 21-22 September 2022 yang diisi dengan berbagai kegiatan, seperti lomba teater, lagu daerah dan paduan suara.

Berikut nama-nama pemenang Pekan Kebudayaan Daerah Festival Lan Serasan sekentenan, yakni pemenang lomba teater, juara I Sanggar Seni Jayaloka, juara II SMKN Tugumulyo, juara III SMA Muh.II Tugumulyo, harapan I SMP N Purwodadi, harapan II SMA N Muara Beliti dan harapan III SMK N Pertanian.

Pemenang lomba lagu daerah, juara I SMA N Muara Kelingi, juara II SMA N Purwodadi, juara III SMAN N Tugumulyo, harapan I SMA N 2 Muara Beliti, harapan II SMA N Purwodadi dan harapan III SMA N Selangit.

Pemenang lomba paduan suara, juara I Dinkes Kabupaten Mura, juara II SMK N Tugumulyo, juara III SMANSA Muara Beliti, harapan I Dinas Koperasi Kabupaten Mura, harapan II SMANTER Terawas dan harapan III Dispora Kabupaten Mura.

“Alhamdulillah acara berjalan sukses, dan peserta antusias mengikutinya,” kata Emil saat ditemui diruang kerjannya, Kamis (29/9).

Pekan Kebudayaan Daerah merupakan sebagai upaya pelestarian dan nilai-nilai tradisi, sekaligus bentuk pengenalan budaya kepada generasi muda dengan tujuan untuk perlindungan dan pemanfaatan budaya.

“Bahwa pelestarian kebudayaan harus tetap digencarkan, tanpa meninggalkan ciri khas adat istiadat dan budaya,” terangnya.

Menurutnya, para peserta yang ikut dalam acara itu dimulai dari tingkat SMP, SMA hingga OPD dilingkungan Pemkab Mura. Semoga saja kegiatan ini akan rutin dilakukan, karena menggali muatan lokal atau kearifan lokal budaya.

“Alhamdulillah ternyata setelah terlaksana kegiatan seperti ini, banyak sekali kearifan lokal yang memang memiliki nilai budaya yang sangat tinggi,” imbaunya. (dt)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *