* Jalan Masih Lumpuh
* Banyak Mobil Truk Terjebak
Musi Rawas, Glomadnews.com-Bupati Musi Rawas, Hj Ratna Machmud didampingi Kapolres Musi Rawas, AKBP Agus Danu Purnomo, S.ik. MH meninjau jalan Lintas Musi Rawas-Sekayu, tepatnya di antara Desa Lubuk Tua dengan Lubuk Muda, Kecamatan Muara Kelingi.
Dengan memakai perahu tradisional ditengah guyuran hujan orang nomor satu di jajaran Pemerintah Kabupaten Musi Rawas bersama orang nomor satu di jajaran Polres Musi Rawas menyusuri jalan yang terendam banjir.
Kemudian Bupati dan Kapolres Musi Rawas meninjau jalan lintas di Desa Bingin Jungut terendam banjir. Disana kendaraan tidak bisa melintas.
Sepanjang jalan tersebut terlihat banyak kendaraan yang terjebak akibat banjir. Dam banyak kendaraan yang antri menunggu air surut.
Seorang tukang perahu, Maman mengatakan jalan ini terendam banjir sudah sejak tiga hari yang lalu.
“Jalan terendam sudah sejak tiga hari yang lalu. Sampai sekarang belum surut juga,”jelasnya.
Bahkan ada kendaraan yang terjebak dan tenggelam, sampai saat ini belum diambil oleh pemiliknya.
Sementara itu Bupati Musi Rawas, Hj Ratna Machmud, mengatakan jalan Lintas Musi Rawas-Sekayu belum bisa dilalui kendaraan. Karena jalan masih terendam banjir. Kita berharap air segera surut sehingga kendaraan menjadi lancar kembali.
Jalan Lintas Musi Rawas-Sekayu Masih Lumpuh
Jalan Lintas Musi Rawas-Sekayu, tepatnya dari Desa Lubuk Tua sampai ke Desa Lubuk Muda, Kecamatan Muara Kelingi lumpuh tidak bisa dilalui kendaraan. Ketinggian air di jalan tersebut diperkirakan sebatas dada orang dewasa. Bahkan banyak kendaraan truck terjebak ditengah-tengah banjir. Dan banyak pula yang antri menunggu sampai air surut.
Seorang sopir, Aan kepada awak media mengatakan dia tidak mengetahui kalau jalan antara Desa Lubuk Tua dengan Lubuk Muda terendam banjir.
“Kami tidak mengetahui kalau jalan terendal banjir. Tahunya setelah sampai disini,”ucapnya.
Hal senada juga dikatakan. Jono, bahwa ia mengetahui jalan terendam banjir baru disini. Mobil pembawa semen ini terpaksa berhenti menunggu air surut.
“Kami membawa semen. Untuk melanjutkan perjalanan terpaksa menunggu air surut,”pungkasnya. (**)