Warning: Attempt to read property "post_excerpt" on null in /home/u1603218/public_html/glomadnews.com/wp-content/themes/chromenews/inc/hooks/hook-single-header.php on line 87
MUSI RAWAS- Kelapa sawit dan karet merupakan dua komoditas hasil perkebunan yang menjadi unggulan di Kabupaten Musi Rawas (Mura), dengan melihat itu. Maka H Hendra Gunawan akan dibangun pabrik mini untuk hasil panen sawit dan karet, minimal disetiap 100 hektar lahan petani milik rakyat.
Hal tersebut disampaikan Cabup Mura nomor urut 02, Hendra Gunawan kepada masyarakat di Kecamatan Megang Sakti saat melaksanakan kampanye dialogisnya, Sabtu (14/11).
“Nantinya akan melalui PT. MS (MURA SEMPURNA),” kata Hendra Gunawan.
H2G menjelaskan, pabrik mini tersebut nantinya akan mengolah hasil panen kelapa sawit dan karet rakyat, sehingga petani bisa menjual produk dalam bentuk olahan minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO).
“Saya mengajak petani karet untuk
menjual hasil karet dalam kondisi kering, karena bisa mendapatkan harga yang lebih mahal dan jelas lebih menguntungkan warga. Meskipun membutuhkan proses pengeringan terlebih dulu,” ucapnya.
Dengan skema itu pula, hasil yang dipanen di perkebunan tidak perlu didistribusikan jauh-jauh ke lokasi pabrik besar sehingga mengurangi biaya produksi. Pabrik mini juga akan dibangun dan tersebar di 14 Kecamatan yang ada di Kabupaten Musi Rawas, hal tersebut diyakini dapat meningkatkan ekonomi masyarakat yang sebagian besar pendapatannya mengandalkan hasil kebun karet dan kelapa sawit.
“Melalui upaya ini, diharapkan harga hasil perkebunan rakyat (karet dan sawit) di Kabupaten Musi Mura dapat mendongkrak harga jual di level petani. Karena produk yang dipasarkan sudah memiliki nilai tambah, Tentunya secara umum dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat,” terangnya.
Ditambahkannya, melalui program Mini Refinery CPO dan karet serta pemanfaatan sumur tua minyak bumi yg ada kabupaten Mura, juga nantinya akan banyak melibatkan tenaga kerja lokal, dan secara otomatis pengangguran berkurang, serta dapat meningkatkan PAD, meningkatkan ekonomi, dan kemakmuran petani sawit dan karet. Tentunya dengan tetap memperhatikan Keselamatan Kesehatan Kerja Lapangan dan Kelestarian Lingkungan (K3L). (*)