suarasumsel.co.id Lubuklinggau
-PT. PLN (Persero) Rayon Lubuklinggau Area Lahat WS2JB mengimbau masyarakat agar lebih waspada terhadap penipuan yang dilakukan orang yang mengatas namakan oknum petugas dari PT PLN.
Manajer PLN Mustofa menyampaikan “bahwa keberadaan petugas palsu sudah ada di kota Lubuklinggau dan kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) sudah melakukan beberapa modus penipuan.
“Untuk saat ini sudah ada laporan ke kami bahwasanya sudah kena tipu oleh pelaku yang mengaku-ngaku petugas dari PLN itu tadi, dan jumlah kerugian dari konsumen itu bermacama-macam, dan bahkan ada yang mencapai tiga juta rupiah”, ujar Mustofa di ruang kerjanya kepada penulis, pada Jum’at(24/01).
Lanjutnya “Biasanya mereka memakai modus dengan berpura-pura sebagai petugas penyambungan listrik, pemutusan listrik, penertiban listrik dan menawarkan jasa pengurusan pindah meter, geser meter atau pindah tiang,”
“Na untuk ini saya sudah konsultasi dengan pihak kepolisian, dan pihak kepolisian bilang yang bisa melaporkan hal ini yaitu korban/masyarakat (pelanggan), kemarin sudah ada salah satu dari korban yang melapor ke Polsek Trawas”.
Juga sudah ada laporan yang masuk ke kami di kota Lubuklinggau sudah ada enam orang pelanggan yang melapor ke kami, dari Musi Rawas ada tiga pelanggan, dan Rawas Ilir ada tiga, dan piling saya ini masih banyak “saya tegaskan kepada masyarakat/pelanggan bahwa tidak ada petugas kami atas nama DELI”, Tegasnya.
Untuk meminimalisasi tindakan kurang menyenangkan dari petugas palsu tersebut, PT PLN mengimbau masyarakat untuk mengenal ciri-ciri petugas resmi PT PLN.
“Petugas resmi PT PLN memiliki surat tugas, menggunakan tanda pengenal, memakai pakaian seragam rapi, dan jika merasa ragu segera laporkan ke pemerintah setempat sebab pak camat di semua wilayah kita sudah ada grup wabsappnya” ujar mustofa
“Agar kita tahu benar petugas kita atau bukan, sebab dengan adanya kejadian ini sudah merusak citra PT PLN,” tambah dia.
Disarankan juga untuk bersikap waspada, jangan mudah langsung percaya kepada petugas yang mengatas namakan oknum petugas dari PLN. Imbauannya