LUBUKLINGGAU – | Program MERASE (Masjid Makmur Rakyat Sejahtera) di Kota Lubuklinggau diharapkan dapat membawa role model baru bagi upaya menyejahterakan umat melalui makmurnya masjid. Tentunya masjid juga harus menjadi pusat perhatian dan kemakmuran dari berbagai aspek dan dapat menjadi sokoguru dan penyokong umat.
Walikota Lubuklinggau, H SN Prana Putra Sohe menyampaikan hal ini saat menghadiri acara Syukuran sekaligus meresmikan Masjid Al Kautsar di RT 05 Kelurahan Sukajadi, Kecamatan Lubuklinggau Barat II, Selasa (21/12/2021).
Menurut Walikota yang akrab disapa Nanan, semua masjid harus makmur jamaahnya, demikian juga masyarakat disekitarnya. Bukan hanya fisik masjid yang bagus tetapi warga disekitar juga bisa sejahtera, karena kepedulian jemaah masjid.
“Sejak awal masa kepemimpinan kami (NanSuko) periode pertama di Lubuklinggau sudah konsentrasi kepada Masjid. Sesuai dengan Visi Misi Lubuklinggau sebagai Kota Jasa, Industri yang unggul menjadi role model Madani.
Kemudian periode kedua berupaya mewujudkan Kota Metropolis Madani. Menjadi pusat segala kegiatan, memiliki rumah sakit, mall, sekolah dan lainnya. Yang madani peradaban masyarakatnya, sebagaimana kisah Nabi hijrah dari Mekkah ke Madinah dengan keberagaman ciri Kota Madinah, tetapi bersatu, menuju kemajuan dan kesejahteraan penduduknya.
Demikian juga keberagaman Kota Lubuklinggau, dengan berbagai agama dan suku. Suku Minang sendiri sebanyak 17 persen, warga keturunan sekitar 10 persen, Suku Jawa berjumlah sekitar 30 persen dan Suku Lokal 35 persen serta sisanya pendatang campuran dari berbagai suku,” papar Nanan.
Walikota juga menjelaskan, di Lubuklinggau ada sekitar 226 masjid dan Musholah 400-an. Ini merupakan modal dan benteng untuk membina iman dan keselamatan dunia dan akherat.
Sebelumnya, Ketua DPC SAS Kota Lubuklinggau, Chairullah Ridwan menjelaskan tanah dan pembangunan Masjid Al Kautsar merupakan hibah dari saudara Syafrudin dan keluarga.
“Semoga dengan berdirinya masjid ini dapat di manfaatkan sebaiknya untuk umat.
Harapan kita dari masjid ini dapat mendidik dan mengeluarkan pemimpin bangsa dan umat, khususnya di Kòta Lubuklinggau,” harapnya.
Ketua DPC SAS ini juga mohon doa semoga semua ini mendapatkan keberkahan bagi kita semua.
“Terima kasih atas kehadiran Bapak Walikota Lubuklinggau, dan dapat mereamikan masjid ini, sehingga dapat dipergunakan umar,” ungkapnya.
Sementara, Ketua Panitia Pembangunan Masjid Al Kautsar, Reynaldi menyampaikan ucapan syukur kepada Allah SWT karena pembangunan Masjid Al Kautsar telah selesai, siap diresmikan dan digunakan.
“Pembangunan merupakan hibah dari Bapak Syafrudin, merupakan keberkahan dari usahanya. Semoga Allah SWT melimpahkan rezeki yang berlipat kepada Bapak Syafrudin. Aamiin,” ucap Reynaldi.
Beberapa mahasiswa Hukum Tata Negara (HTN) Sekolah Tinggi Agama Islam ((STAI) Bumi Silampari (BS) diantaranya Ustadz Adi Pradika, Ahlul Fajri, Maulana Adi Pabena, M Ikhwan Amir, Zarghifari dan menyusul Faisol Fanani sempat hadir pada acara tersebut, bahkan Ketua DPC SAS, Chairullah Ridwan juga merupakan mahasiswa STAI tersebut.
Zarghifari, mewakili mahasiswa STAI BS yang sempat hadir mengungkapkan rasa salut dan bangga atas upaya Bapak Syafrudin yang telah menghibahkan tanah dan pembangunan Masjid Al Kautsar.
“Ya kita dari mahasiswa STAI BS mengapresiasi Pak Syafrudin, saya juga kepingin seperti Beliau, dapat beramal jariyah dengan menghibahkan tanah masjid teraebut,” tutupnya.
Diketahui, Syukuran dan peresmian pembangunan masjid ini merupakan hibah dari Syafrudin dan keluarganya untuk digunakan umat Islam setempat dan umumnya Kota Lubuklinggau. Syafrudin adalah perantau dari Kabupaten Solok, Sumatera Barat tepatnya Nagari Sulit Air Sepakat (SAS). Dan pengelolaan Masjid Al Kautsar ini merupakan binaan DPC SAS Kota Lubuklinggau.
Dalam momen ini, Tausiyah diisi Ustadz Azhamy Johan dan ditutup dengan doa bersama.