Warning: Attempt to read property "post_excerpt" on null in /home/u1603218/public_html/glomadnews.com/wp-content/themes/chromenews/inc/hooks/hook-single-header.php on line 87

LUBUKLINGGAU- Terkait viralnya statement Walikota Lubuklinggau, H SN Prana Putra Sohe
saat memimpin apel bersama Pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) beberapa hari yang lalu,
menegaskan bahwa “Yang di Tertibkan Itu Kerumunannya, Bukan Pedagangnya” mendapatkan tanggapan positif dari berbagai kalangan masyarakat.

Salah satunya, yakni Ketua III MUI Kota Lubuklinggau, Ustadz H Moch Atiq Fahmi LC M.Ag saat dibincangi awak media, Rabu (14/7) mengapresiasi atas statement Walikota tersebut.
Statement tersebut paling luar biasa, dan harus diiringi dengan pengaplikasian yang sama.

“Menurut saya ini adalah kebijakan yang paling tepat, karena kondisi sekarang ini para pedagang kaki lima bukan untuk mencari uang akan tetapi mencari nafkah hidup yakni membayar kontrakan dan membiayai anaknya sekolah,” katanya.

Dijelaskannya, kebijakan Pemerintah Kota Lubuklinggau dalam kondisi pandemi merupakan suatu edukasi. Ini adalah tanda bukti Pemkot Lubuklinggau sayang kepada rakyatnya.

“Sebagai rakyat, kita menanggapinya dari sisi positif jangan dari posisi negatif dan yang paling penting, pedagang jangan lupakan aturan pemerintah dengan tetap mematuhi protokol kesehatan dengan menjaga jarak dan memakai masker,” ucap pria muda yang akrab disapa Ustadz Fahmi ini.

Selain itu, Ustadz Fahmi menyayangkan belum adanya action dari para Wakil Rakyat khususnya di Kota Lubuklinggau.

“Untuk para wakil rakyat yaitu DPRD Kota Lubuklinggau, dimasa pandemi Covid-19 ini kami belum melihat aksi nyata mereka,” imbuhnya.

Aksi nyata yang dimaksud, sambung Ustadz Fahmi yakni bentuk sumbangsih Wakil Rakyat dalam wujud peduli kepada rakyat dikarnakan mereka dipilih oleh rakyat.

“Apalagi untuk di masa pandemi dan Hari Raya Idul Adha tinggal menghitung hari lagi. Paling tidak, para Wakil Rakyat sudah menyiapkan tebarkurban untuk masyarakat Kota Lubuklinggau. Jangan sampai Wakil Rakyat hanya menopeng di kursi dan melihat kejadian seperti ini hanya menonton saja,” tegasnya (Son)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *