Palembang, Glomadnewa.com – Kepala SKK Migas beserta Manajemen SKK Migas meninjau langsung Sumur Eksplorasi Sungai Anggur Selatan-1 yang merupakan salah satu sumur eksplorasi terbesar di wilayah Sumbagsel sekaligus melakukan seremoni penanaman pohon bersama.
Sejak melakukan tajak pada 29 Mei 2022 Sumur Eksplorasi Sungai Anggur Selatan-1 yang dioperatori oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama Sele Raya Belida dengan pemboran sumur total kedalaman 7269 ftMD menggunakan Rig Arjuna-28 Kapasitas 1.000 HP; Saat ini tercatat berhasil mendapatkan capaian hasil test sebesar 5451 Barrels Oil per Day (BOPD), 434 Barrels Condensate per Day (BCPD) dan 17,986 Million Standard Cubic Feet per Day (MMSCFD) dari 4 test yang telah dilaksanakan.
Test 4 telah selesai dengan hasil test sebesar 7,738 Million Standard Cubic Feet per Day (MMSCFD), 243,2 Barrels Condensate per Day (BCPD) dan 18,7 Barrels of Water per Day (BWPD). Sedangkan test 3 telah dilaksanakan pada tanggal 26 November 2022 dengan hasil test sebesar 6,466 Million Standard Cubic Feet per Day (MMSCFD), 190,7 Barrels Condensate per Day (BCPD) dan 112,9 Barrels of Water per Day (BWPD).
Pada 17 November 2022 telah berlangsung kegiatan test 2 dengan interval perforasi di kedalaman 6.392 – 6.402 ftMD dan 6.412 – 6.426 ftMD dengan hasil menggunakan 64/64” ukuran choke laju alir minyak 89.6 Bbl per jam atau 2.151 Barrels Oil per Day (BOPD) dan gas 1,782 Million Standard Cubic Feet per Day (MMSCFD).
Namun laju alir bisa lebih besar, “Hasil test terbatasi oleh ukuran tubing dan surface facility, meskinya laju alir bisa lebih besar lagi”, ujar Exploration & Exploitation Manager Sele Raya Belida, Doni Argiyanto.
Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto didampingi oleh Deputi Eksplorasi, Pengembangan dan Manajemen Wilayah Kerja SKK Migas, Benny Lubiantara dan Kepala Perwakilan Sumbagsel, Anggono Mahendrawan beserta jajaran SKK Migas terkait melakukan kunjungan lapangan di lokasi pengeboran eksplorasi Sumur Sungai Anggur Selatan-1.
Pada kesempatan tersebut Kepala SKK Migas menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada semua pihak yang terlibat sehingga Sumur Sungai Anggur Selatan-1 mencatatkan discovery. “Kita patut berikan apresiasi yang tinggi kepada semua pihak yang bekerja dengan begitu optimal di lapangan,” tuturnya.
“Tadi dipresentasikan bahwa sempat ada keraguan karena setelah dibor sedalam 6.100 ftMD tidak ada penemuan cadangan migas. Tim Sele Raya Belida melakukan konsultasi ke SKK Migas dan mendapatkan saran untuk melakukan pengeboran miring/berarah dari kedalaman 4.700 ftMD dan di kedalaman 7.269 ftMD mendapatkan discovery”, imbuh Dwi.
“Saya juga menyampaikan apresiasi ke fungsi di SKK Migas yang mampu memberikan saran dan solusi sehingga kerja keras Belida Raya mendapatkan discovery. Ini menunjukkan salah satu keberhasilan SKK Migas dalam membangun smart organization as center of excellence sebagai salah satu pilar transformasi SKK Migas”, ujar Dwi
Untuk mendukung percepatan produksi, Dwi menyampaikan SKK Migas akan memberikan dukungan penuh bagi kelancaran proses pengurusan perizinan Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL) agar target discovery di trimester II tahun 2023 bisa segera terealisasi. “Kami akan berupaya semaksimal mungkin mendukung KKKS Sele Raya Belida dan dalam waktu terdekat kami akan prioritaskan rencana kegiatan ini agar mendapat dukungan dari Kementerian KLHK dan seluruh aspek yang terlibat,” tegas Dwi. “Karena ini sudah menjadi perhatian besar bagi Presiden Joko Widodo mengenai upaya-upaya peningkatan produksi minyak dan gas bumi di Indonesia,” lanjutnya.
President & General Manager PT Sele Raya Belida, Juchiro Tampi menyampaikan akan berkoordinasi dengan SKK Migas agar discovery di Sumur Sungai Anggur Selatan-1 ini segera bisa diproduksikan di tahun 2023 untuk membantu meningkatkan produksi nasional. “Untuk memungkinkan pengembangan awal, Sele Raya Belida akan mengusulkan untuk memproduksikan minyak ke stasiun transfer Sungai Anggur-1 sekitar 3 km dari lokasi sumur, sementara produksi gas direncanakan akan dialirkan ke fasilitas produksi gas Cantik sekitar 1,5 km dari lokasi sumur,” ungkap Juchiro.
Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagsel, Anggono Mahendrawan menyampaikan bahwa capaian ini semakin menumbuhkan semangat untuk industri hulu migas khususnya di wilayah Sumbagsel. “sebuah capaian yang luar biasa, ini harus dapat menjadi semangat untuk kita semua untuk dapat terus mencari cadangan migas guna memenuhi kebutuhan konsumsi migas di Indonesia tepatnya pula untuk menjaga ketahanan energi nasional,” ungkap Anggono. Ia juga menjelaskan bahwa capaian ini tak lepas dari kerja keras dan kerja cerdas dari semua pihak khususnya para pekerja di lapangan.
Kegiatan ditutup dengan Program Penghijauan Hulu Migas melalui penanaman pohon bersama SKK Migas – KKKS Sele Raya Belida di lokasi Sumur Discovery Sungai Anggur Selatan-1. “Ada sebanyak 15 pohon jati yang kita tanam, mudah-mudahan pohon ini nantinya akan tumbuh dengan baik dan dapat menjaga keasrian lingkungan di sekitar sumur sehingga dapat mendukung penurunan emisi karbon di masa mendatang.” Tutup Dwi.
Kedepan industri hulu migas dikatakannya akan terus mencari cadangan migas di wilayah Sumbagsel sebagai bentuk kontribusi nyata untuk turut mewujudkan cita-cita pada tahun 2030 yaitu produksi minyak 1 juta BOPD dan gas 12 BSCFD. (Rls)