Warning: Attempt to read property "post_excerpt" on null in /home/u1603218/public_html/glomadnews.com/wp-content/themes/chromenews/inc/hooks/hook-single-header.php on line 87

MUSI RAWAS – Alasan sedang melayani Vaksin Covid-19, petugas Puskesmas Muara Beliti, Kecamatan Muara Beliti Kabupaten Musi Rawas diduga tolak pasien mau melahirkan. Kejadian itu dialami oleh pasien inisial Ns (19) Warga  Desa Suro Kecamataan Muara Beliti.

Awal mulanya, pasien datang dari rumah karena perutnya merasa sakit dan akan ada tanda melahirkan. Namun, setiba di Puskesmas dan menuju ke ruangan UGD, salah seorang petugas kesehatan mengatakan bahwa mereka tidak bisa melayani karena sedang sibuk melayani warga yang akan melakukan Vaksinasi.

“Saya sangat kecewa dengan Petugas Puskesmas yang tidak layani pasien Umum, dan lebih mengurus Vaksin,” kata Alan Prima, Kakak Pasien, Selasa(24/8).

Ditambahkan, seharusnya mereka bukan cuma layani Vaksin saja, kepentingan kesehatan lainnya harus mereka layani juga.

“Mereka itu sudah ada aturan, masa abaikan pelayanan umum, bahkan kami sempat meminta surat rujukan pun tidak di berikan oleh petugas puskesmas” tegasnya.



Atas kejadian tersebut, awak media mencoba mengklarifikasi ke puskesmas terkait, saat di konfirmasi salah seorang Staf Pelayanan Puskesmas mengatakan kalau Kepala UPT Puskesas Muara Beliti, sedang tidak ada di tempat, lagi tugas diluar.

Dirinya juga mengatakan bahwa Puskesmas selalu buka untuk Umum 1×24 Jam dan tidak ada penolakan.

“Perihal adanya penolakan itu, kami baru tahu dan akan kami kroscek jika memang benar kami tindak lanjuti dan segera kami laporkan ke atasan,”ucapnya.

Menurutnya, jika memang benar Nakes menolak dan tidak keluarkan rekom. Itu oknum bukan tim kerja, seharusnya dia lapor dulu keatasan.

“Kedepan akan menjadi pengawasan dari pimpinan, memang  ada beberapa poli tidak buka sebab ada pengawai kesehatan kami yang terpapar Covid-19, mencapai tujuh orang,” tuturnya. (Agt/tim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *