SUARASUMSEL.CO.ID, Muratara – Salah satu klub basket di Kecamatan Karang Dapo, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan, menjadi korban penipuan yang berkedok seleksi nasional atlet basket.
“Ada klub basket kena tipu, mereka berangkat untuk mengikuti seleksi nasional atlet basket U-16 di Batam dan Jakarta, tapi ternyata seleksi itu tidak ada,” kata Sekretaris Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Muratara, Subandri, Rabu (3/10/2018).
Subandri menceritakan, awalnya sejumlah pemuda yang tergabung dalam klub basket dari Kecamatan Karang Dapo meminta bantuan dana untuk mengikuti seleksi nasional atlet basket U-16 di Batam dan Jakarta.
Mereka mengajukan proposal permohonan bantuan dana kepada sejumlah pihak, seperti pemerintah Kabupaten Muratara, KONI Muratara, serta beberapa perusahaan yang ada di wilayah Kabupaten Muratara.
“Saat mereka meminta dana kepada Bupati Muratara, pak Bupati menyampaikan kepada kami KONI Muratara agar membantu dana untuk keberangkatan klub basket itu, karena kata pak Bupati kita harus dukung anak-anak berprestasi,” katanya.
Lanjut Subandri, awalnya pihaknya tidak ingin memberikan bantuan, bukan karena tidak peduli terhadap prestasi pemuda Muratara, melainkan pihaknya mencurigai adanya indikasi penipuan terkait seleksi nasional atlet basket tersebut.
“Kami tidak bisa mengeluarkan dana begitu saja, bukan berarti kami tidak peduli prestasi pemuda, karena ini uang negara, pertanggungjawabannya harus jelas, kami harus tahu legalitas dari seleksi nasional yang akan mereka ikuti itu,” ujarnya.
Padahal menurutnya untuk mengikuti seleksi nasional atlet olahraga apapun biasanya ada surat pemberitahuan secara resmi dari KONI pusat melalui KONI provinsi yang kemudian diteruskan ke KONI kabupaten kota.
“Tapi, anggota klub basket itu bilang katanya ada seleksi nasional tanpa melalui KONI, berhubung mereka ada disposisi dari pak Bupati, ada perintah dari pak Bupati, jadi tetap kami berikan bantuan dana Rp 1,5 juta,” katanya.
Lebih lanjut Subandri menjelaskan, untuk mengetahui kebenaran dari seleksi nasional atlet basket itu pihaknya melakukan komunikasi dengan Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) Provinsi Sumsel, Perbasi Batam dan Jakarta serta Perbasi pusat.
“Hasil dari komunikasi kami kepada sejumlah pihak itu, berdasarkan surat resmi dari Perbasi pusat, yang disampaikan melalui Perbasi Sumsel, ternyata seleksi nasional atlet basket U-16 itu tidak ada, tidak benar, dan itu adalah penipuan,” tegasnya.
Dia berharap kedepannya seluruh klub olahraga yang ada di Kabupaten Muratara agar lebih berhati-hati, jangan sampai kejadian penipuan ini terulang kembali, karena dapat merugikan sejumlah pihak.
“Atas kejadian ini banyak pihak yang dirugikan, yang pasti para donatur, bahkan nama baik KONI Muratara juga tercemar, kami dibilang tidak peduli dengan prestasi pemuda, tapi ternyata dugaan kami benar bahwa itu memang penipuan,” ujarnya. (Anggit)
Editor : Aiz