Muratara,Glomadnews.com -Tidak lama lagi Polda Sumatera Selatan (Sumsel) melalui Polres di 17 Kota/Kabupaten diwilayah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) akan menerapkan tilang Elte dan aplikasi Smart City.
Sebelum penerapan itu dilakukan Polda Sumsel melalui Polres-Polres terus menerus melakukan sosialisasi Tilang ETLE dan Aplikasi Smart City Dulur Kito.
Sosialisasi diwilayah Muratara dilaksanakan di Aula Siti Rahma Rumah Makan Sederhana Muara Rupit. Selasa (6/12/2022).
Kegiatan tersebut dihadiri Kapolres Muratara AKBP Ferly Rosa Putra, Sik, Bupati Muratara yang di wakili Kadishub, Wakil II DPRD Muratara, Sukri Alkap ,Dandim,Kasat lantas, OPD terkait,Camat, Kepala Desa, Perangkat Desa dan tamu undangan.
Kapolres Muratara AKBP Ferly Rosa Putra.S.ik. mengucapkan terima kasih kepada pemerintah daerah, Bupati, seluruh OPD yang sudah mendukung kinerja Polres Musi Rawas Utara (Muratara) melaksanakan sosialisasi Tilang ELTE dan Smart City Dulur Kito.
Dia menjelaskan kalau ETLE itu sendiri merupakan singkatan dari Elektronik Traffic Ment penindakan terhadap pelanggaran lalu lintas melalui sarana teknologi informasi.
Penerapan ini jika tidak didukung Bupati dan pemerintah daerah niscaya sulit untuk terlaksana.
“Oleh sebab itu sampaikan ucapan terima kasih kami dari lingkungan Polda Sumsel atas kerjasama yang baik,”ucapnya.
Jadi itu salah satu yang mendasari kita bahwa harus ada percepatan harus ada langkah-langkah kongkrit langkah nyata untuk menghindari pelanggaran lalu lintas sebagai cikal bakal kecelakaan lalu lintas.
” Saya rasa rencana umum yang merupakan punya data bahwa korban kecelakaan lalu lintas ini sudah bersaing dengan penyebab kematian di dunia seperti jantung kanker dan lain sebagainya,”jelasnya.
Orang nomor satu di jajaran Polres Muratara ini melanjutkan, oleh sebab itu pemerintah tidak main-main mencoba untuk memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa lalu lintas, bukan sekedar gerak pindah barang atau orang atau kendaraan dari satu titik ke titik yang lain, tapi disadari atau tidak bahwa yang berkaitan dengan lalu lintas sangat kompleks. Karena didalamnya ada teknologi,didalamnya ada energi,didalamnya ada tenaga kerja,didalamnya ada ekonomi dan seterusnya.
Dia menambahkan,ternyata tidak sesimpel atau sederhana yang kita bayangkan. Nah ini yang kita coba untuk bisa menjelaskan kepada semua masyarakat Muratara, bahwa lalu lintas ini merupakan cermin budaya bangsa, yang merupakan cermin peradaban, cermin modernitas.
“Pengertian masyarakat kita terkait lalu lintas bukan hanya naik motor dari satu titik ke titik yang lain,”pungkasnya. (One)