Lubuklinggau, Glomadnews.com –
Dengan adanya penerbitan pemberitaan di salah satu media online www.databicara.net dengan judul “Ponpes Ternama Di Lubuklinggau, Jamal : Jangan Mendidik Para Santri Menjadi Pengemis”

Begini tanggapan, H Moch Atiq Fahmi, Lc pimpinan pesantren modern Ar risalah kota Lubuklinggau,

“terkait dengan adanya orang yang mengatakan jika santri kami jadikan sebagai seorang pengemis, ya saya ucapkan terima kasih atas ucapan yang akan dia tanggung jawab di hadapan Allah tsb.”

Apa yang harus di miliki oleh santri “cara bagaimana berpikir, proses praktek di lapangan dan bertanggung jawab. ajakan ini tentu untuk acara Maulid Nabi Sallallahu Alaihi, perlu di tegaskan bahwasanya kegiatan ini bukan untuk ke untungan pribadi.” Ujarnya

Alhamdulillah untuk acara ini para panitia yel-yel : Muhammad nabiku muhammad Kekasihku Maulid Bukti Cintaku. Secara spiritual setiap malam para santri salat hajat kemudian bersholawat kepada nabi untuk baca Asmaul Husna sebanyak 129 kali agar mereka Bersandar kepada Allah.

“Terkait proses pendidikan banyak orang yang hanya melihatnya dari luar dan kulitnya saja. terutama orang yang melemparkan sebuah kata-kata yang ia akan bertanggung jawab di nanti di hadapan Allah, dia belum pernah berkonfirmasi dengan kita dan belum pernah Mereka bertanya apa kenapa Anak2 santei kelas 2 MA jadi panitia. katanya

santri-santri digerakkan belum pernah ya maka orang-orang yang seperti mereka ini menurut saya membuat sebuah statement yang mereka sendiri tidak tahu apa tujuannya hanya menerima cerita sepihak atau itu murni penilaiannya sendiri kalau itu murni penilaian sendiri

“silahkan saya dan santri-santri saya, nabi saja dituduh penipu Nabi dituduh penyihir nabi pemecah belah kaum Quraisy saat itu,”

Dalam kegiatan itu nantinya akan ada donor darah dan kegiatan lainnya, bukan kah hal yang baik santri melakukan Maulid nabi, mengajak masyarakat mengingat Baginda nabi

“Bahkan caranya mungkin dengan jujur-jujur saja menawarkan ajakan kalau mau Ayo tidak ada paksaan, memang dalam motivasi santri tentu kita buat target yang target itu juga tidak menjadi satu penilaian buat raport mereka tidak juga menjadi satu ancaman buat pendidikan mereka tidak ada, tapi sekedar kata-kata motivasi buat mereka semua,” ujarnya kepada wartawan Senin(31/10/2022).

Saya pimpinan pesantren mazro ilah dalam hal ini sebenarnya tidak ingin komentar banyak, sebab kenapa ada sebuah pepatah mengatakan ” jika sudah tidak suka maka penjelasanku tidak ada gunanya,” dan jika apa yang saya lakukan kepada santri adalah dosa dan kesalahan pandangan saya, ini tidak ada yang melanggar syari’at dan mengajak untuk kebaikan.

Contoh panitia pembangunan masjid juga mengajak ketika kami masih masa pendidikan dulu juga kita dilatih untuk mensukseskan suatu acara dan Alhamdulillah kita tidak pernah jadi pengemis karena dalam Islam itu yang namanya pengemis ketika kita meminta-minta untuk pribadi kita, ringkasnya.(tim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *