Palembang, Glomad – Jabatan Pangdam II/Swj secara resmi diserah terimakan dari pejabat lama Mayjen TNI AM. Putranto, S. Sos., kepada pejabat baru Mayjen TNI Irwan, S.I.P., M. Hum., Senin (23/7/2018). Serah Terima Jabatan Pangdam II/Swj tersebut dipimpin langsung oleh Kasad Jenderal TNI Mulyono bertempat di Markas Besar TNI AD (Mabesad), Jakarta.

Mayor Jenderal TNI Irwan lahir di Padang, Sumatera Barat, 10 Juni 1963; umur 55 tahun adalah seorang perwira tinggi TNI-AD yang sejak 13 Juli 2018 mengemban amanat sebagai Panglima Komando Daerah Militer II/Sriwijaya. menjabat Pangdam II/Swj ke 40. Mayjen TNI Irwan, S.I.P., M. Hum., telah menjabat sebagai Aslog Kasad. Sedangkan Mayjen TNI AM. Putranto, S. Sos., selanjutnya akan menduduki posisi baru sebagai Komandan Kodiklat TNI AD.

Dalam kegiatan tersebut juga dilaksanakan Sertijab yang meliputi ; Sertijab Pangkostrad, Sertijab Komandan Komando Pembina Doktrin Pendidikan dan Latihan (DanKodiklatad), Pangdam XII/Merdeka, Pangdam XIV/Hasanudin dan Aslog Kasad

Dalam amanat tertulisnya, Kasad mengatakan pergantian pejabat di lingkungan TNI AD merupakan bagian dari mekanisme pembinaan organisasi dan implementasi dari proses regenerasi.

Hal ini juga sekaligus untuk menjaga kesinambungan kepemimpinan dalam rangka mendorong semangat pembaharuan dan penyegaran pola pikir yang akan diproyeksikan dalam rangka peningkatan kinerja sebuah instansi dan organisasi.

Dikatakan Kasad, pada sisi lain, perubahan lingkungan strategis yang semakin dinamis dan kompleks menuntut para Perwira untuk senantiasa meningkatkan kredibilitas, profesionalisme dan produktivitas dalam membangun sistem kerja yang lebih efektif dan efisien di satuannya yang baru. TNI AD menaruh harapan yang besar kepada para pejabat yang baru, agar kehadirannya diiringi dengan semangat untuk membangun guna meningkatkan kinerja organisasi serta membawa perubahan ke arah yang positif.

Kasad juga.menegaskan, dikaitkan dengan jabatan-jabatan strategis yang para perwira emban saat ini, fenomena besarnya pengaruh media sosial ini makin menguatkan kebutuhan akan dimilikinya integritas moral untuk mengukuhkan otoritas formal yang secara resmi diterima saat memperoleh jabatan tersebut.

“Integritas moral ini diperoleh dari kesatuan serta kesesuaian antara tindakan, ucapan dan keputusan dengan apa yang digariskan oleh ketentuan, norma maupun peraturan yang ada. Tegaknya integritas moral ini akan membuahkan pengakuan dari satuan, prajurit yang dipimpin serta masyarakat luas. Dengan senjata integritas moral tersebut, niscaya kepemimpinan para Perwira tidak akan tergoyahkan meskipun era kemajuan teknologi saat ini mampu menghadirkan transparansi yang jernih bagi dunia dalam mengobservasi sepak terjang Anda selaku pimpinan, ” tegas Kasad.

Kasad Jenderal TNI Mulyono juga meminta kepada para pejabat yang baru dilantik untuk terus membangun kemampuan satuannya dalam rangka kesiapsiagaan operasioanl tugas-tugas kedepan yang semakin kompleks dan dinamis.

Disampaikan Jenderal TNI Mulyono, kekebalan atau imunitas bangsa yang sejatinya merupakan kristalisasi nilai-nilai luhur yang menjadi pemersatu para pendahulu bangsa dalam menghadapi berbagai ancaman baik dari luar maupun dalam negeri. Daya kekebalan bangsa ini mampu merekatkan bangsa Indonesia dan mengantarkan bangsa Indonesia ke pintu gerbang kemerdekaan, serta menangkal sekian banyak ancaman yang merongrong kemerdekaan yang telah diraih tersebut.

Terkait ekses dari perkembangan teknologi komunikasi dan informasi saat ini, Kasad menegaskan bahwa muncul jenis kejahatan baru “Cyber Narcoterorism”.

Pelaku kejahatan ini menggunakan dunia maya dan media sosial untuk mengedarkan narkotika guna mendanai kegiatan terorisme di dunia saat ini. Media sosial digunakan untuk memasarkan produk dan merekrut simpatisan.

“Kejahatan lintas negara ini akan menjadi ancaman serius bagi bangsa Indonesia. Oleh karena itu, kita semua harus mewaspadai, mengantisipasi dan mencegah secara dini _“Cyber Narcoterorism”_ yang menjadi musuh bersama bangsa Indonesia saat ini, bahkan musuh bangsa-bangsa di dunia,” ujar Kasad.

Tentang pelaksanaan Pilkada serentak yang baru dilaksanakan beberapa waktu lalu, Kasad menyampaikan bahwa TNI AD telah membuktikan netralitasnya kepada publik dan untuk Pilleg dan Pilres mendatang natralitas TNI merupakan harga mati yang tidak bisa ditawar-tawar. (AR)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *