Palembang. Suarasumsel.co.id,- Pada 3 September mendatang, jam operasional LRT Palembang dibatasi dari pukul 06.00-18.00 WIB. Tujuannya adalah untuk mempercepat penyelesaian pembangunan fisik LRT yang saat ini sudah mencapai 97,31 persen. Hal tersebut diungkapkan PPK LRT Palembang Suranto saat diwawancarai diruang kerjanya, Senin (27/08/2018).
Suranto mengatakan, saat ini jam operasional LRT Palembang pukul 04.00-22.00 WIB. Namun pada 3 September dibatasi dari pukul 06.00-18.00 WIB. “Sekarang penyelesaian fisik LRT Palembang ini sudah mencapai 97,31 persen. Kita ingin pengerjaan fisik beberapa stasiun selesai secepatnya. Pembatasan jam oerasional itu berlangsung hingga stasiun selesai seluruhnya, ” ujarnya.
Suranto menjelaskan, saat ini dari 13 stasiun, ada enam stasiun yang sudah beropeasi sebagai tempat pemberhentian. Sisnya tujuh stasiun belum bisa digunakan sebagai tempat pemberhentian karena belum selesai. “Stasiun yang sudah beroperasi sebagai tempat pemberhentian diantaranya Bandara, Palembang Icon, Cinde, Ampera, Bumi Sriwijaya. Sedangkan tujuh stasiun lain tidak jadi pemberhentian karena aksesnya yang belum selesai diantaranya tangga, eskaltor dan lainnya,” bebernya.
Lebih lanjut Suranto, ketujuh stasiun belum dioperasionalkan sebagai tempat pemberhentian karena masih ada lahan yang belum bebas. Selain itu, ada kendala utilitas dan kabel PLN.
“Ada beberapa stasiun yang belum selesai pembebasan lahan. Sedangkan untuk kabel PLN, kita koordinasi dengan PLN untuk dipindahkan,” katanya seraya menambahkan walaupun belum dipakai untuk pemberhentian, stasiun tersebut bisa dipakai untuk evakuasi.
Suranto berharap masyarakat Sumsel khususnya Palembang untuk naik LRT. Karena ini pertama di Indonesia.
“Dengan adanya LRT ini, Palembang menuju kota metropolitan dan internasional. Mari kita jaga baik dan ikut memiliki. Kalau ada sesuatu kita harus maklum, karena kita masih tahap uji coba,” tandasnya.
Kedepan, sambung Suranto, dari delapan transit enam dioperasionalkan, satu cadangan, satu untuk perawatan.
“Untuk kecepatan LRT Palembang 100 km perjam perjam. Untuk mencapai kecepatan maksimal 100 km perjam perlintasannya belum memungkinkan. Karena banyak lengkung, kemudian jarak antar stasiun ada yang tidak sampai 1 km,” katanya.
Mengenai pembayaran, Suranto, penumpang bisa menggunakan kartu uang elektronik. Karena pembayaran karcis kedepan tidak digunakan lagi.
“Sejak awal LRT diluncurkan 23 Juli 2018. Penumpang naik LRT bisa menggunakan 5 kartu uang elekteonik dari tapcas BNI, Flash BCA, Mandiri E-Money, BRI Frizy, Bank Sumsel Babel. Dengan menggunakan kartu uang elektronik, penumpang jadi lebih praktis tidak antri. Nanti semua pembayaran menggunakan kartu uang elektronik,” pungkasnya. (Rudi)