*Lomba dan Pameran Burung Berkicau Bupati Cup 2019
MUSI RAWAS- Teriakan peserta lomba burung berkicau Bupati Cup 2019 lebih keras dari pada burung-burung yang berlomba. Sehingga membuat para juri bingung untuk menilai.
Lomba tersebut dibuka langsung oleh Bupati Musi Rawas (Mura), H Hendra Gunawan bertempat di Hutan Kota Pelangi, Komplek Agropolitan Center, Desa Muara Beliti Baru, Kecamatan Muara Beliti, Minggu (6/10).
Kegiatan yang diselenggarakan tersebut, juga diramaikan oleh para kicau mania atau penggemar burung dari luar daerah Kabupaten Mura. Seperti Bengkulu, Jambi, Empat Lawang, Lubuklinggau dan lainnya.
Adapun jenis burung yang diperlombakan, terdiri dari burung murai, kacer, kenari, cucak ijo dan lainnya. Namun, selama acara berlangsung
suara teriakan semakin nyaring dan ramai, yang tentunya semakin mengaburkan suara merdu burung yang sedang digantung.
“Mendidik peserta lomba burung konvensional untuk tidak berteriak memang bukan pekerjaan yang mudah,” kata Wad, salah seorang juri pada perlombaan tersebut.
Aturan non-teriak hanya tertulis tegas pada brosur, pada spanduk di sudut-sudut lapangan, atau sekadar terucap oleh ketua panitia saat diwawancarai menjelang lomba.
“Selain budaya non-teriak yang susah ditegakkan, terkadang masih banyak peserta yang menerobos ke lapangan,” jelas pria memakai baju hitam ini.
Menurut Wad, setiap menghadapi pelanggaran para peserta, entah joki atau pemilik burung, panitia biasanya cuma bisa mengimbau lewat pengeras suara. Ketika imbauan tidak diindahkan, panitia pun akhirnya memilih bersikap seolah-olah tidak mendengar, seolah-olah tidak melihat.
Bupati Mura, Hendra Gunawan berharap semoga acara Pameran dan Lomba Burung Berkicau Bupati Cup 2019 tersebut dapat berjalan dengan lancar dan dapat menjalin silaturrahmi antar pecinta burung berkicau.
“Saya harap setiap peserta yang ikut berpartisipasi dapat menjunjung tinggi sportivitas dan silaturrahminya,” harap Hendra Gunawan.(*)
Laporan: Daulat