Muratara,Glomadnews.com-Camat Rawas Ulu, Yusnadi bersama Kepala Desa Lesung Batu Lama Sobri Marzuki,Pemdes Lubuk Kemang Suharto,Pemdes Sungai Jauh , Taufik Sugianto,dan Pemdes Remban Ruslan, meninjau lokasi  PT TGM, Senin (20/5/2024).

Peninjauan dilakukan menindak lanjuti laporan dari Pemerintah Desa (Pemdes) Lesung Batu Lama. 

Crosscek lapangan dilakukan untuk melihat dari dekat apabila debit air sungai tinggi tanah di tebing sungai di Desa Lesung Batu Lama longsor. Tidak itu saja sesuai dengan laporan, dampaknya jembatan  usai dibangun tahun 2023 lalu ikut terkena imbasnya tidak bisa dipergunakan lagi. Padahal anggaran pembangunan jembatan tersebut sangat besar. 

“Sesuai laporan Pemdes Lesung Baru Lama, kita meninjau ke lokasi melihat dari dekat sesuai dengan yang dikeluhkan masyarakat,”ucap Camat, Senin (20/5/2024).

Dikatakan Camat sesuai dengan laporan Pemdes  ada tebing yang longsor dan jembatan penyeberangan putus dan ambruk. Jembatan itu digunakan masyarakat  untuk  masyarakat ke kebun. Menurut laporan Pemdes jembatan rusak dan putus  akibat tergerus air sungai Rawas yang di geruk oleh PT TGM. Dampaknya  air menjadi deras. Banjir juga menyebabkan sawah terendam sehingga  gagal panen. 

Camat juga  memberikan apresiasi kepada Kuwu Cibereng Rasmono yang dapat menangani pengaduan masyarakat dengan mendatangkan alat berat excavator untuk normalisasi tanggul longsor tersebut.

Masih kata Camat, hari ini pengaduan masyarakat dapat terjawab dengan datang ke lokasi PT TGM ini untuk normalisasi aliran air sungai Rawas.

Dari tindak-lanjut ini diharapkan dapat menjadi berkah, khususnya bagi para petani di Desa Lesung Batu Lama  dan sekitarnya.

“Kami pemerintah kecamatan bersama pemerintah desa berharap agar di percepatkan di perbaiki bekas kerokan atau bekas pengambilan batu yang ada di sungai Rawas,”pintanya. 

Sementara itu,Pemdes Lesung Batu Lama Sobri Marzuki mengatakan dari adanya laporan masyarakat yang merasa khawatir, kini tanah mereka yang sudah banyak longsor di pinggiran sungai Rawas agar  dapat tertanggulangi dan kembali normal.

“Demi kenyamanan dan keselamatan, laporan masyarakat harus cepat ditangani, karena kalau dibiarkan yang kami khawatirkan terjadi tebing terus longsor dan akan mengakibatkan banjir. Juga rempan-rempan (tumpukan kayu)  saat terjadi banjir masuk kelahan persawahan.  Para petani akan merugikan.   Tahun ini para petani banyak yang gagal panen. Kami berharap cepat diperbaiki dan pada intinya  cegah sedini sebelum terjadi,” pungkasnya. (A.Rahman)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *