Warning: Attempt to read property "post_excerpt" on null in /home/u1603218/public_html/glomadnews.com/wp-content/themes/chromenews/inc/hooks/hook-single-header.php on line 87
Suarasumsel.co.id, MURATARA- Belum selesai permasalah perbaikan manajemen, kembali ratusan pekerja RSUD Muara Rupit Kabupaten Muratara gelar aksi unjuk rasa terkait keselamatan dan kejelasan nasib mereka sebagai tenaga medis yang bertugas dalam penanganan Covid-19.
Aksi tersebut bertempat digedung utama RSUD Rupit, Selasa (28/4).
Kedatangan para tenaga medis dan pekerja RSUD Muara Rupit yang berjumlah lebih kurang sebayak 251 orang itu, langsung menyampaikan aspirasinya ke kantor DPRD Muratara. Hingga dilakukan rapat mediasi dadakan bersama tujuh anggota DPRD Muratara, Sekda, Asisten dan perwakilan paramedis yang berunjuk rasa.
Ketua Komisi II DPRD Muratara selaku pimpinan rapat bersama mediasi, Hadi Suben mengatakan, selaku komisi II DPRD Muratara yang berfungsi sebagai lembaga pengawasan salah satunya bidang kesehatan, 18 point tuntutan yang disampaiakan oleh paramedis RSUD Muara Rupit telah pihaknya baca dan dengan keras telah dia sampaiakan kepada Bupati Muratara saksinya Sekda H Alwi Roham.
“18 point tuntutan itu apo-apo be sudah kami sampaikan galo kepada Bupati Muratara, kalau Bupati Idak teaneng rasonyo idak mungkin dan saksinyo ado pak sekda segalonyo sudah kito sampaiakan galo,” kata Hadi Suben dengan logat daerahnya.
Paramedis adalah garda terdepan dalam rangka memproteksi diri sendiri, dalam penganan Covid-19 itu sangat penting sekali untuk masyarakat, keluarga maupun pemerintah Kabupaten Muratara. Untuk itu kepada Sekda selaku mewakili Bupati, kiranya dapat memberikan solusi yang terbaik.
Anggota Komisi II DPRD Muratara, Aguscik
mengatakan agar pemerintah Kabupaten Muratara jangan bertele-tele terkait permasalahan manajemen di RSUD Muara Rupit, karena sudah beberapa kali pihaknya meminta hal itu, tetapi belum juga ada penyelesaian baik dari Sekda maupun Bupati untuk itu hari ini semua harus selsai.
“Memang benar permasalahan ini kita semua sudah merasa ditipu, sudah sering kita meminta untuk dibenahi baik OPD terkait maupun manajemen Rumah sakit dari 2014 lalu hingga sekarang, dan untuk itu saya sudah berulang kali menyatakan bahwa direktur RSUD yang sekarang sudah tidak siap lagi menjadi direktur,” katanya.
Hal sama juga disampaiakan Anggota Komisi III DPRD Muratara, I Wayan Kocap mengungkapkan pertama angran itu sudah disiapakan artinya mereka menunggu eksennya saja, untuk pihaknya hanya berharap kepada pemerintah Kabupaten Muratara kiranya lebih cepat tanggap, misalnya seperti keluhan-keluhan dari para medis seperti hari ini.
“Dalam penyelesaian permasalah ini tidak perlu ada keributan atau salig segak disegak, arti permasalahan mereka adalah permasalahan kita juga, kalau mereka lemah sebagai garda terdepan siapa lagi yang kita minta bantuan. Jadi kami dari DPRD dan mereka sebagai paramedis butuh jawaban yang memuaskan karena dananya sudah ada,” tegasnya.
Sementara Sekda Muaratara, Alwi Roham mewakili Bupati Muratara terkait tututan paramedis dalam rapat mediasi mengatakan terhadap apa yang disampaikan oleh anggota DPRD Muratara dan paramedis, pihaknya sangat mengapresiasi atas perhatian semua anggota DPRD terkait permasalahan kesehatan di Kabupaten Muratara, serta bersatu dalam penanganan Covid-19 saat ini.
“Terkait tuntutan dari para medis yang telah disampaikan, kami sangat menyangkan baru mengetahui tadi. Itupun karena disampaiakan oleh direktur RSUD Muara Rupit, setelah pihaknya tanyakan langsung terkait tututan tentang APD di RSUD dan semua tutuntan yang ada satu persatu kepada direktur RSUD katanya semua sudah siap,” kata Alwi Roham.
Namun pihaknya tidak mempercayai begitu saja laporan dari Direktur tersebut, oleh karena itu pihalnya berencana bersama temen-teman paramedis akan lakukan pengecekan laporan itu pada besok hari.
“Kalau memang sudah ada seperti apa yang dilaporkan itu artinya dia sudah menuruti instruksi apa yang kita samapaikan, dan kalau sudah ada itulah yang akan kami sampaikan kepada pak Bupati,” ucapnya.
Sementara hasil keputusan rapat, Anggota DPRD Muratara yang ikut dalam rapat mediasi bersama paramedis, mendesak untuk dilakukan sidak dadakan terkait laporan yang telah disampaikan oleh direktur RSUD Rupit kepada Sekda Muratara seperti yang disampaiakan dalam rapat mediasi, hingga akhirnya diputuskan seluruh peserta rapat untuk langsung sidak ke RSUD Rupit terkait persiapan APD bagi para medis dan kesiapan RSUD terkait penanganan Covid-19. (AZ)