Warning: Attempt to read property "post_excerpt" on null in /home/u1603218/public_html/glomadnews.com/wp-content/themes/chromenews/inc/hooks/hook-single-header.php on line 87
MUSI RAWAS- Sejumlah warga mengeluhkan pembangunan sistem penyediaan air minum (SPAM) di Dusun III Desa Taba Remanik, Kecamatan Selangit. Pasalnya pemasangan pipa SPAM yang ditanam di dalam drainase membuat air drainase tidak mengalir dan menyebabkan sumur warga tercemar.
Selain itu, membuat akses masyarakat jadi terganggu, warga pun mempertanyakan pemasangan saluran air bersih yang tidak disosialisasikan terlebih dahulu.
Seorang warga, Md (45) mengatakan pembangunan SPAM yang dimulai pada 2019 ini minim sosialisasi. Tahu-tahu saja ada penggalian. Setelah ditanyakan, ternyata pengalian ini untuk proyek air bersih.
“Sebelumnya drainase itu lantainya disemen, saat pemasangan pipa SPAM lantainya dihancur dan dipasang didalam drainase. Hingga saat ini belum juga diperbaiki,” kata Mada kepada awak media, Rabu (4/10).
Menurutnya, drainase yang dihancur itu panjangnya mencapai 50 meter jika musim hujan air didalam drainse tersebut tercemar kedalam sumur warga, karena airnya tidak mengalir.
“Sumur kami bau, karena air didalam drainase tidak mengalir. Permasalhan ini sudah kami sampaikan kepada pihak PDAM kecamatan Selangit, tetapi tidak ditanggapi,” kelunya.
Kepala BLUD SPAM Kabupaten Mura, Agus Hilman saat dikonfirmasi mengenai hal tersebut mengatakan bahwa untuk pekerjaan pemasangan pipa, itu bukan pihaknya dan Blud Spam tidak terlibat.
“Itu pekerjaan Dinas PU Cipta Karya, kita (Blud Spam) hanya mengaliri bagian air bersih saja,” kata Agus saat ditemui di ruangannya belum lama ini.
Disinggung mengenai apakah boleh juknisnya pembangunan pipa didalam drainse yang sudah dibangun? Dirinya menjawab, seharusnya tidak boleh, karena drainase terlebih dahulu dibangun dari pada pipa spam.
Sementara salah seorang Kabid di Dinas PUCK Mura, Redy beberapa kali kekentornya tidak perna bisa temui terkait hal tersebut. (dt)